Leave Your Message
Asal usul Yuanxiao

Berita

Asal usul Yuanxiao

08-02-2024

Festival Lentera, juga dikenal sebagai Yuan Xiao Jie, adalah festival tradisional Tiongkok yang menandai berakhirnya perayaan Tahun Baru Imlek. Festival ini memiliki sejarah lebih dari 2000 tahun dan memiliki makna budaya yang mendalam.

Asal muasal Festival Lentera dapat ditelusuri kembali ke Dinasti Han (206 SM – 220 M). Menurut cerita rakyat Tiongkok kuno, festival ini dimulai sebagai cara untuk memuja Taiyi, Dewa Surga, dan dianggap sebagai simbol akhir musim dingin dan awal musim semi. Menurut legenda, pernah ada binatang buas yang keluar untuk mencelakakan manusia pada hari ke-15 bulan lunar pertama. Untuk melindungi diri mereka sendiri, masyarakat akan menggantung lentera, menyalakan kembang api, dan menyalakan lilin untuk menakut-nakuti makhluk tersebut.

Selain memiliki makna keagamaan dan budaya, Festival Lampion juga merupakan momen berkumpulnya keluarga karena jatuh pada bulan purnama pertama Tahun Baru Imlek. Keluarga berkumpul untuk menikmati makanan tradisional, seperti yuanxiao (kue beras manis), dan mengagumi indahnya tampilan lentera.

Saat ini, Festival Lentera dirayakan di banyak belahan dunia, termasuk Taiwan, Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, ini juga mendapatkan popularitas di negara-negara Barat sebagai cara untuk merayakan budaya dan tradisi Tiongkok.

Di zaman modern, festival telah berkembang dengan mencakup berbagai kegiatan, seperti kompetisi pembuatan lampion, tarian naga dan barongsai, serta pertunjukan rakyat. Tradisi melepaskan lampion juga menjadi kegiatan yang populer, dimana masyarakat menuliskan keinginannya pada lampion tersebut sebelum melepaskannya ke langit malam.

Festival Lentera terus menjadi saat yang penuh kegembiraan, persatuan, dan harapan bagi orang-orang dari segala usia, dan kekayaan sejarah serta makna budayanya menjadikannya tradisi yang disayangi oleh jutaan orang di seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan festival ini seiring berjalannya waktu, esensinya sebagai simbol harapan dan pembaharuan tetap konstan.